Selasa, 12 Juni 2012

perih

malam ini..
yaa, seperti malam yang baru saja kami biasakan berlalu..
malam sunyi yang kami lalui tanpa kamu..
tanpa senyum tulusmu..
tanpa alunan petikan gitar indahmu..
tanpa kamu..

banyak ucapan rindu yang kami lontarkan..
tapi hanya sebatas tembok yang tahu..
banyak keluh kesah yang kami tujukan untukmu..
tapi hanya air mata deras ini saja yang tahu..
dan masih banyak tangis yang pencah dari pelupuk mata kami..
tapi hanya sebatas bantal saja yang tahu..

entah hingga kapan kami akan berkabung..
entah hingga kapan kami akan terus meratap..

malam ini..
dimalam sunyi ini..
seseorang meratap kepadaku..
dekat sekali denganmu..
saudara terkasihmu..

entah aku harus bagaimana..
entah aku harus berbuat apa..

rasanya pedih sekali, disaat ada saudara terkasihmu meratap kepadaku tentang kerinduannya kepadamu, dan di lain pihak, akupun sedang meratap sendiri tentang kerinduanku kepada kamu..

tak tertahankan..
ternyata, sayangku bukan hanya untuk kamu..
tak terelakkan, akupun menyayangi saudara terkasihmu..
aku menyayangi mereka, layaknya aku menyayangimu..

sudah berlalu lama, tapi mungkin belum lama sejak kepergianmu..
sosok indahmu masih menaungi isi dipikiran kami..
masih menari indah di hati kami..
masih tak mampu kami hilangkan..
masih sulit untuk dilupakan..
 
kamu..
yaa, kamu..
sosok indah itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar