Selasa, 14 Februari 2012

malam sunyi

Bersinar namun gelap.
Bercahaya namun kelam.
Ramai namun sepi.
Aku berdiri di balkon ini menatap langit berkawan bintang.
Indah namun sesak.
Terhampar luas memenuhi pandangan mataku.
Memaksaku untuk membelakkan mata.
Dan berkata dengan lantang.
Inilah kenyataannya.
Senyap ini membakar keingin tahuanku.
Kubuka sekali lagi mataku dengan lebar.
Dan tak salah.
Inilah kenyataannya.
Terima kasih malam, sudah mengingatkanku untuk terbangun dari segala mimpi indahku.
Terima kasih dunia, kalau ini memang kenyataannya.
Aku tidak memungkiri, juga tidak menghindari.
Jadi apa yang harus dipertanyakan?
Lalu apa yang harus kujawab?
Jangkrik itu bernyanyi sambil mengabadikan kesepian malamku.
Menertawakan keliahaian menyendiriku.
Hmm, terima kasih jangkrik sudah meramaikan malam sunyiku.
Tak ada yang harus kutulis.
Yang harus kutulis adalah, lembaran hariku di buku kenyataan ini.