Minggu, 25 November 2012

i'm gonna have to move on!

aku duduk termenung di genting ini..
memandang hamparan langit tak berawan..
meratap kesendirianku yang tak berkawan..

dalam diamku, aku terus berpikir keras..
was-was dan mawas, menunggu jawaban dari benakku..

"aku tak ingin terus terluka"
"aku tak ingin terus berduka"

jiwaku, apakah ini jawaban dari pertanyaan yang kupikirkan?

hening..

tak ada sedikitpun suara yang menjawab pertanyaanku tadi..
aku mulai tak sabar, dan mulai tak sadar..
genting temanku, apakah ini yang harus aku lakukan sekarang?
apa aku harus tinggalkan luka dan dukaku?

Selasa, 12 Juni 2012

dukaku

Aku tenggelam dalam kesedihan..
Aku terjebak dalam kedukaan..
Sulit sekali rasanya menghilangkan kepedihan ini..

Tolong ajari aku..
Ajari aku untuk tegar..
Ajari aku untuk ikhlas..

Dulu..
Kamu mengajari aku untuk menyayangimu..
Sekarang..
Tolong ajari aku untuk merelakanmu..
Merelakan kepergianmu..
Merelakan ketiadaanmu..

Tuhan..
Perih..
Miris..
Sakit sekali..

Tuhan..
Aku ingin bertanya..
Hanya 1 pertanyaan..
Apakah dia, kesayanganku, sudah berada ditempat indah-Mu?

Tuhan..
Apakah Engkau tahu, bahwa aku sungguh menyayanginya?
Engkau memberikan aku hari indah bersamanya dulu..
Haruskah hariku tetap indah tanpanya sekarang?
 
Apakah ini keinginan-Mu?
Apakah ini juga keinginannya?

Oh Tuhan..
Seperti yang Engkau tahu Bapa..
Dulu akupun pernah merasakan kepedihan yang tak sama..
Ia dengan indahnya menyusun kembali hati yang remuk ini..
Tapi tanpa ada persiapan, hatiku kembali pecah tak beraturan..
 
Inikah jalan-Mu Tuhan?

perih

malam ini..
yaa, seperti malam yang baru saja kami biasakan berlalu..
malam sunyi yang kami lalui tanpa kamu..
tanpa senyum tulusmu..
tanpa alunan petikan gitar indahmu..
tanpa kamu..

banyak ucapan rindu yang kami lontarkan..
tapi hanya sebatas tembok yang tahu..
banyak keluh kesah yang kami tujukan untukmu..
tapi hanya air mata deras ini saja yang tahu..
dan masih banyak tangis yang pencah dari pelupuk mata kami..
tapi hanya sebatas bantal saja yang tahu..

entah hingga kapan kami akan berkabung..
entah hingga kapan kami akan terus meratap..

malam ini..
dimalam sunyi ini..
seseorang meratap kepadaku..
dekat sekali denganmu..
saudara terkasihmu..

entah aku harus bagaimana..
entah aku harus berbuat apa..

rasanya pedih sekali, disaat ada saudara terkasihmu meratap kepadaku tentang kerinduannya kepadamu, dan di lain pihak, akupun sedang meratap sendiri tentang kerinduanku kepada kamu..

tak tertahankan..
ternyata, sayangku bukan hanya untuk kamu..
tak terelakkan, akupun menyayangi saudara terkasihmu..
aku menyayangi mereka, layaknya aku menyayangimu..

sudah berlalu lama, tapi mungkin belum lama sejak kepergianmu..
sosok indahmu masih menaungi isi dipikiran kami..
masih menari indah di hati kami..
masih tak mampu kami hilangkan..
masih sulit untuk dilupakan..
 
kamu..
yaa, kamu..
sosok indah itu..

Rabu, 23 Mei 2012

entah~

aku kembali mengalami titik terendah dalam hidupku..
sudah berkali-kali aku rasakan..
kali ini, paling berat..
karena, sekarang semuanya tak nyata lagi.

hari ini, entah..
aku sangat merindukan sosok pria yang membuat hari-hariku indah..
hari-hari yang aku alami beberapa bulan ini..
hari-hari dimana sosok pria itu yang selalu menemaniku..
musik yang selalu mengalun disetiap detik kehidupanku..
kamu..
ya, kamu..
kesayanganku..

hmm..
aku harus apa?
entah..
akupun tak mengerti..

beribu-ribu kali aku bertanya..
"mengapa kesayanganku Tuhan?"
tapi, beribu-ribu kali juga aku menjawab sendiri pertanyaanku..
"Kuasa Tuhan, Fay..Tuhan lebih menyayangi bang Ion, dibanding sayangmu kepadanya..tugasnya didunia ini sudah selesai, sudah waktunya dia pulang kerumah Bapa"

gagal..
dapat dikatakan, ketegaranku selama ini gagal..
setelah kamu pergi, aku sempat berjanji kepada diriku sendiri..
bahwa aku tidak boleh bersedih lagi, apalagi menangis..
tapi hari ini, entah, aku begitu merindukanmu..
aku begitu merindukan orang bumiku..
yang kini telah berubah menjadi orang surga..

kamu..
tak cukup hanya dikenang..
tak cukup hanya diingat..

entah apa yang harus aku lakukan..
entah apa yang harus aku perbuat..
yang kutahu..
kamu..
adalah irama dalam hidup indahku..
walau hanya, menjadi kisah sebentarku..

Rabu, 09 Mei 2012

Tulus - Teman Hidup


Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja



lo selalu marah kalo gue nge send lagu tulus setengah2 bang..
selalu ga sabaran kalo gue nge send lagu tulus..
janji mau nge coverin bareng :)
janji mau nonton konser tulus bulan ini :)

Arion Morganda Parulian Pardede

pagi itu, aku terbangun..
kulihat pesan yang kamu beri padaku..

pukul 03.45
"hmm anak nakal"

bbm terakhirnya :(
berisi kata damai dan menenangkan..
tak ada sedikitpun pikiran aneh keluar dari setiap jengkal otak yang ada dikepalaku..
dan tak ada sedikitpun pesannya yang mengisyaratkan sesuatu..
pesan lainpun berhamburan..
dengan santai aku membuka setiap pesan yang mereka beri..

sesak..
tanganku bergetar..
tubuhku serasa diledakkan seketika..
aku tak dapat berpikir apapun..
yang aku tahu, aku hanya ingin datang ketempat dimana kamu berada..

tergesa-gesa namun pasti..
aku jejaki langkah untuk dapat bisa melihatmu..

dirumah sakit itu..

"inikah orang bumiku?"

kamu terbaring tak berdaya..
dibantu dengan segala alat untuk membantumu bernafas dan bertahan..
darah dimana-mana..
erangan kesakitanmu yang begitu menyakitkan membuat hatiku teriris..
perih..
perih sekali melihat kamu, orang bumiku yang kuat, berada dalam keadaan yang seperti itu..

tangisku pecah..
hatiku hancur..
lalu aku hampiri kamu dengan perasaan yang tidak menentu..
ku pegang tanganmu, dan kamu menggenggam erat tanganku..
ku panggil namamu dan kamu menjawabnya dengan erangan kesakitanmu yang membuatku miris..

"kamu kuat, kamu pasti kuat, ya Tuhan Yesus orang bumiku pasti kuat"

hanya kata itu yang terlintas dalam pikiranku..

kukecup tanganmu..
dan kuucapkan suatu kata yang kutujukan agar kamu kuat menghadapi keadaanmu saat itu..

"hai orang bumi, ini aku orang mars..banyaaaakk sekali yang sayang padamu..termasuk aku..jadi kuatlah untuk kami, kuatlah untukku.. aku yakin Tuhan pasti akan membantumu.. Tuhan tidak akan meninggalkan orang bumi sebaikmu.. percayalah"

hening..
reaksimu hanya diam dan terus menggenggam erat tanganku..
kamu mendengar suaraku..
kamu percaya padaku..

dalam kesakitanmu, aku hanya bisa berdoa..
karena yang kutahu, doa adalah obat terkuat..
dan kamupun dulu selalu memintaku untuk selalu mendoakanmu..
terlintas dipikiranku, nanti, disaat kamu pulih nanti, ingin sekali aku memarahi dan memukulmu..
kamu tahu? akupun orang mars yang kuat, sama sepertimu orang bumi..

banyak sekali yang datang menjengukmu..
banyak sekali yang perih hatinya melihatmu seperti itu..
yang dapat kami lakukan hanya menguatkanmu da keluargamu juga mendoakanmu..

siang itu, kamu dipindah tempatkan..
dari ruang UGD ke ruang ICU..
disana sudah banyak sekali teman-teman dan kerabatmu untuk melihat dan mendoakanmu..
tak ada satupun orang yang tidak ingin melihatmu..
semua menyayangimu, layaknya aku..

ramai..
ramai sekali orang yang keluar masuk ruanganmu..
aku sendiripun tak dapat melihatmu diruangan itu..
tak apa, aku mengerti bahwa banyak yang sayang padamu..
akupun sudah cukup puas menemanimu diruangan sebelumnya dari pagi hingga siang ini..

pagi berganti siang, siang berganti sore..
dudukku termenung di depan ruanganmu..
sendiri di depan ICU dengan pikiran kosong, tak tahu harus berbuat apa..
dari pagi hingga sore ini yang ada dipikiranku hanya ada kamu dan kamu..
belum mandi dan belum makan..
banyak teman lain yang menyuruhku pulang untuk mandi dan makan..
tak sedikit juga keluargamu menanyaiku dengan hal yang sama..
awalnya aku enggan mengikuti saran mereka untuk meninggalkanmu sementara..
tapi, semakin sore bujukan itu semakin menjadi..
akupun akhirnya pulang kerumah salah satu teman kita, yang rumahnya tak jauh dari tempat kejadian subuhmu itu..

"orang bumi, aku pulang dulu yah..hanya mandi dan berganti baju, agar nanti jika kamu bangun, kamu tidak melihatku jelek :) aku janji akan kembali lagi menemani kamu disini..tunggu aku ya, karena aku hanya sebentar"

aku percaya bahwa kamu akan pulih jadi pikiranku pun tak melayang ke dalam pikiran aneh..
selesai mandi, tanpa makan aku dan teman kita bergegas kembali ke rumah sakit untuk memenuhi janjiku padamu, yaitu menemanimu..
didepan rumah sakit aku melihat teman-teman seangkatanku..
ya, mereka juga ingin melihat kamu, kakak kelasnya yang super ini..
kamipun bersama-sama masuk keruanganmu..
didepan ruanganmu, aku melihat semua teman-temanmu menangis..

"mereka menangis kenapa yah?"

tak ada sedikitpun ada pikiran aneh..
dan setelah itu, barulah aku tahu bahwa sekarang kamu yang pergi..
kamu yang tidak menemaniku lagi nantinya..

meledak..
hancur..
itu yang aku rasakan..

"kamu pergi meninggalkan aku, meninggalkan kami"

sedih tak terbendung..
perih tak tertahan..

lagi dan lagi..
aku ditinggal..
tapi ini bukan hanya sekedar ditinggal..
ini lebih dari sebuah perpisahan..

kupeluk tubuh tinggimu..
kukecup seluruh tubuhmu dari ujung kepala hingga ujung kaki..

orang bumiku telah tiada..

andai subuh itu aku terbangun..
tak akan kubiarkan kamu pulang subuh seperti hari-hari lalu..
andai aku tak pergi untuk berganti pakaian..
pasti aku ada menemanimu disaat kamu pergi..

pikiranku kembali dimana dulu kamu menemani hari hariku..
dimana kamu mengingatkanku untuk aku istirahat lebih awal..
untuk aku makan..
untuk aku bersemangat kuliah..
untuk aku selalu bersyukur..
dan segala pesanmu yang membuatku aman dan nyaman berada si sekitarmu dan kenal akan kamu, Arion Morganda Parulian Pardede, orang bumiku..

aku ingat, dimana saat kamu menari untukku..
dimana saat kamu marah jika aku meninggalkanmu tidur terlebih dahulu..
dimana saat kamu kesal jika aku tidak menceritakan apapun padamu, dan dalam sehari aku harus punya cerita untukku bagikan padamu..
dimana saat kamu tidak sabar menunggu balasan pesanku..
dimana saat kamu sedih saat menceritakan kehidupanmu padaku..
dimana saat kamu semangat dan optimis saat aku menenangkanmu..
dimana saat kamu berkata terima kasih yang tak cukup sekali kamu katakan..
dimana saat kamu mengolokku untuk dibuatkan lirik untuk lagumu..
dimana saat kamu membantuku dalam pencarian dana minggu lalu..
orang bumi yang bangun siang, bisa bangun pagi untuk membantuku..

minggu itu, aku memberimu minuman kemenangan..
dan kamupun benar-benar memenangkan pertandingan futsal itu..
disaat mengantar aku pulang..
walau kamu jarang mengikuti kebaktian pemuda, tapi kamu datang ke kebaktian pemuda dirumahku..

janji-janji yang sudah kamu dan aku lontarkan..
konser tulus yang ingin kita datangi..
lagu-lagu tulus yang ingin kita lantunkan lagi dengan versi petikan gitarmu..
mencari model dan warna vespa yang akan kita beli..
dan banyak lainnya yang akan kita lakukan..

Tuhan benar-benar memulihkan mu orang bumiku..
Tuhan telah mengangkatmu dan menyembuhkan segala kesakitanmu..

maafkan aku yang tidak ada ditempatmu saat kamu pergi..
maafkan orang-orang yang telah menyakiti kamu..
maafkan orang-orang yang sampai saat kamu pergipun tidak dapat kamu lupakan..

aku bangga padamu, karena disaat kamu pergi, kamu sudah mengenal Tuhan..

orang bumiku kini sudah menjadi orang surga..
orang bumiku kini sudah bersama-sama dengan Tuhan..
memetik gitar dan bernyanyi bersama dengan malaikat-malaikat disurga..
Tuhan tolong jaga orang bumiku..
kesayanganku.. 
orang bumi :)

Kamis, 16 Februari 2012

mama

ini mamaku
Hey ma, aku mau ngomongin mama sedikit yah :p
Seperti apa yang mama tau, aku sayang banget sama mama.

Jadi jangan pernah tanya tentang ini sama aku.
Karna aku akan selalu jawab jawaban yang sama.

Mama.
Ngeliat mama tadi pulang sendiri, gatau kenapa gue langsung sedih.
Rasanya mau turun dari motor, nyusul mama, meluk mama dan ikut pulang bareng sama mama.
Makin umur mama semakin menua, semakin bertambah juga rasa takut gue kalo ngebiarin mama pergi sendirian.
Tapi emang dasar nyokap gue itu pemberani, mandiri dan tegar kali ya.
Kalo di film power ranger, yaaa bisa di bilang nyokap gue ranger ungu lah (ada ga?)
Walaupun mama pergi sendiri, ga ada tuh rasa takut atau rasa apapun.
Malah sering mama pergi sendiri kemanapun.
Dulu sih waktu jeje masih di Jakarta, mama suka pergi ditemenin jeje, tapi ga jarang juga sendirian.
Gue yang ngeliat mama pergi sendiri cuma bisa ngomong dari hati “paa, mama sendiri tuh”
Berharap bapa nemenin mama, kalo ga bisa yaaa Bapa di surga lah pasti ya.


ini keluargaku
Mah, apa kabar?
Coklat dari aku di makan ya!
“sakit gigi mama nang makan coklatmu ini”
#tepokjidat
Gue lupa, kalo emak gue udah jadi opung -______-“
Yaudah lah ya, yang penting rasa gue ini bisa gue salurkan lewat coklat yang akhirannya paling gue gue juga yang makan -_______-“

Nyokap gue hebat, begitu hebat.
Mama udah ngurus gue dari kecil sampe 50 tahun ini #ehh
Ngga ngga, gue ga setua itu.
Yaa, walaupun gue tinggal dari kecil sama tulang nantulang, tapi andilnya mama ga kecil juga.
Gue inget waktu bapa sakit-sakitan.
Mama udah ga kerja lagi.
Kakak-kakak ada yang kuliah ada yang kerja ada yang kerja sambil kuliah ada juga abang gue yang suka main.
Gue diruma jaga bapa, mama pergi keliling-keliling untuk jualan.
Apapun, jualan apapun.

Tuhan tolong jaga mamaku ya.
Mungkin Engkau punya rencana untuknya.
Tapi aku boleh request Tuhan?
Tolong jaga mamaku sampai aku bisa membanggakannya.
Sampai aku dapat memberikan apa yang mama mau.
Boleh Tuhan?

Selasa, 14 Februari 2012

malam sunyi

Bersinar namun gelap.
Bercahaya namun kelam.
Ramai namun sepi.
Aku berdiri di balkon ini menatap langit berkawan bintang.
Indah namun sesak.
Terhampar luas memenuhi pandangan mataku.
Memaksaku untuk membelakkan mata.
Dan berkata dengan lantang.
Inilah kenyataannya.
Senyap ini membakar keingin tahuanku.
Kubuka sekali lagi mataku dengan lebar.
Dan tak salah.
Inilah kenyataannya.
Terima kasih malam, sudah mengingatkanku untuk terbangun dari segala mimpi indahku.
Terima kasih dunia, kalau ini memang kenyataannya.
Aku tidak memungkiri, juga tidak menghindari.
Jadi apa yang harus dipertanyakan?
Lalu apa yang harus kujawab?
Jangkrik itu bernyanyi sambil mengabadikan kesepian malamku.
Menertawakan keliahaian menyendiriku.
Hmm, terima kasih jangkrik sudah meramaikan malam sunyiku.
Tak ada yang harus kutulis.
Yang harus kutulis adalah, lembaran hariku di buku kenyataan ini.

Senin, 06 Februari 2012

bahagiaku

Satu alasan.
Sudah lama sekali aku tidak merasakan kesenangan yang begitu besar seperti saat ini.
Besar sekali sampai aku bingung meluapkannya pada siapa.

Terima kasih Tuhan.
Sudah selesai sekarang.

Bahagia sekali melihat orang yang kukasihi senang seperti ini.
Ku lihat wajahnya, walau hanya dari jauh, walau hanya terlihat sekilas diantara orang banyak itu.

Raut wajahnya, perilakunya, senyumnya Tuhan.

Bahagiaku melihatnya seperti itu.
Memang bukan hanya aku yang membuat dia senang, tapi dengan ikut andilnya aku didalamnya membuatku sangat puas dan bahagia, apalagi setelah kulihat dia seperti ini.

Tangan bergetar, walau senyum dibibir.
Hati berdegup, tanpa seorangpun tahu.

Berkali-kali kata terima kasih untukMu Tuhan.
Kau tahu Tuhan ,apa yang kurasakan saat itu?
Rasanya aku ingin berteriak dan memeluknya, mengucapkan hal yang manis dan terus memeluknya.

Kau ingat Tuhan, malam itu.
Aku bersama temanku yang lain mengerjakan sesuatu untuknya hingga pagi dariMu menjelang.
Tak kurasa lelah sedikitpun, sakitku pun kubuang hanya untuknya Tuhan.
Walau sedikit, walau tak begitu berarti.

Andai dapat kuberikan yang lebih untuknya.
Tapi aku mempunyai keterbatasan yang ku yakin Engkau tahu Tuhan.
Terima kasih Tuhan, Kau berikanku kekuatan hingga saat itu.

Rasaku semakin meluap saat dia mengatakan bahwa hari itu adalah moment yang indah untuknya.
Ku bersyukur karena orang sepertiku dapat memberikan hal terindah untuk orang di sekelilingku.
Lebih bersyukur bahwa orang itu adalah orang yang ku sayangi.
Walau bukan hanya aku yang membuat dia bahagia.

Andai aku dapat membuatnya selalu bahagia Tuhan.
Tapi kutahu aku tidak bisa, karena usahaku dulupun tidak berhasil.

Air mata ini tidak tertahan lagi Tuhan.
Maaf jika aku melanggar janjiku padaMu.
Ya, janji yang kubuat saat aku merasa terjatuh karena hal yang Kau tahu.
“aku tidak akan menangis lagi untuknya Tuhan”
Kurasa pelukanMu sampai saat inipun belum Kau lepas.
Terima kasih Tuhan, tanpa Engkau mungkin sampai saat ini aku masih rapuh.
Mungkin aku tidak mengerti apa yang ingin Kau berikan untukku nantinya.
Tapi, aku mau belajar untuk selalu bersyukur untuk apa yang Engkau beri untuk kehidupanku saat ini, karena aku yakin dan percaya segala rencanaMu indah.

Seperti saat ini.
Indah saat ku melihat dia bahagia.
Mungkin inilah rencanaMu Tuhan.
Walau saat ini aku tidak lagi bersamanya, tapi indah saat melihatnya bahagia.

Bahagiaku jika kamu bahagia sayang.