Senin, 06 Februari 2012

bahagiaku

Satu alasan.
Sudah lama sekali aku tidak merasakan kesenangan yang begitu besar seperti saat ini.
Besar sekali sampai aku bingung meluapkannya pada siapa.

Terima kasih Tuhan.
Sudah selesai sekarang.

Bahagia sekali melihat orang yang kukasihi senang seperti ini.
Ku lihat wajahnya, walau hanya dari jauh, walau hanya terlihat sekilas diantara orang banyak itu.

Raut wajahnya, perilakunya, senyumnya Tuhan.

Bahagiaku melihatnya seperti itu.
Memang bukan hanya aku yang membuat dia senang, tapi dengan ikut andilnya aku didalamnya membuatku sangat puas dan bahagia, apalagi setelah kulihat dia seperti ini.

Tangan bergetar, walau senyum dibibir.
Hati berdegup, tanpa seorangpun tahu.

Berkali-kali kata terima kasih untukMu Tuhan.
Kau tahu Tuhan ,apa yang kurasakan saat itu?
Rasanya aku ingin berteriak dan memeluknya, mengucapkan hal yang manis dan terus memeluknya.

Kau ingat Tuhan, malam itu.
Aku bersama temanku yang lain mengerjakan sesuatu untuknya hingga pagi dariMu menjelang.
Tak kurasa lelah sedikitpun, sakitku pun kubuang hanya untuknya Tuhan.
Walau sedikit, walau tak begitu berarti.

Andai dapat kuberikan yang lebih untuknya.
Tapi aku mempunyai keterbatasan yang ku yakin Engkau tahu Tuhan.
Terima kasih Tuhan, Kau berikanku kekuatan hingga saat itu.

Rasaku semakin meluap saat dia mengatakan bahwa hari itu adalah moment yang indah untuknya.
Ku bersyukur karena orang sepertiku dapat memberikan hal terindah untuk orang di sekelilingku.
Lebih bersyukur bahwa orang itu adalah orang yang ku sayangi.
Walau bukan hanya aku yang membuat dia bahagia.

Andai aku dapat membuatnya selalu bahagia Tuhan.
Tapi kutahu aku tidak bisa, karena usahaku dulupun tidak berhasil.

Air mata ini tidak tertahan lagi Tuhan.
Maaf jika aku melanggar janjiku padaMu.
Ya, janji yang kubuat saat aku merasa terjatuh karena hal yang Kau tahu.
“aku tidak akan menangis lagi untuknya Tuhan”
Kurasa pelukanMu sampai saat inipun belum Kau lepas.
Terima kasih Tuhan, tanpa Engkau mungkin sampai saat ini aku masih rapuh.
Mungkin aku tidak mengerti apa yang ingin Kau berikan untukku nantinya.
Tapi, aku mau belajar untuk selalu bersyukur untuk apa yang Engkau beri untuk kehidupanku saat ini, karena aku yakin dan percaya segala rencanaMu indah.

Seperti saat ini.
Indah saat ku melihat dia bahagia.
Mungkin inilah rencanaMu Tuhan.
Walau saat ini aku tidak lagi bersamanya, tapi indah saat melihatnya bahagia.

Bahagiaku jika kamu bahagia sayang.