Selasa, 12 Juni 2012

dukaku

Aku tenggelam dalam kesedihan..
Aku terjebak dalam kedukaan..
Sulit sekali rasanya menghilangkan kepedihan ini..

Tolong ajari aku..
Ajari aku untuk tegar..
Ajari aku untuk ikhlas..

Dulu..
Kamu mengajari aku untuk menyayangimu..
Sekarang..
Tolong ajari aku untuk merelakanmu..
Merelakan kepergianmu..
Merelakan ketiadaanmu..

Tuhan..
Perih..
Miris..
Sakit sekali..

Tuhan..
Aku ingin bertanya..
Hanya 1 pertanyaan..
Apakah dia, kesayanganku, sudah berada ditempat indah-Mu?

Tuhan..
Apakah Engkau tahu, bahwa aku sungguh menyayanginya?
Engkau memberikan aku hari indah bersamanya dulu..
Haruskah hariku tetap indah tanpanya sekarang?
 
Apakah ini keinginan-Mu?
Apakah ini juga keinginannya?

Oh Tuhan..
Seperti yang Engkau tahu Bapa..
Dulu akupun pernah merasakan kepedihan yang tak sama..
Ia dengan indahnya menyusun kembali hati yang remuk ini..
Tapi tanpa ada persiapan, hatiku kembali pecah tak beraturan..
 
Inikah jalan-Mu Tuhan?

perih

malam ini..
yaa, seperti malam yang baru saja kami biasakan berlalu..
malam sunyi yang kami lalui tanpa kamu..
tanpa senyum tulusmu..
tanpa alunan petikan gitar indahmu..
tanpa kamu..

banyak ucapan rindu yang kami lontarkan..
tapi hanya sebatas tembok yang tahu..
banyak keluh kesah yang kami tujukan untukmu..
tapi hanya air mata deras ini saja yang tahu..
dan masih banyak tangis yang pencah dari pelupuk mata kami..
tapi hanya sebatas bantal saja yang tahu..

entah hingga kapan kami akan berkabung..
entah hingga kapan kami akan terus meratap..

malam ini..
dimalam sunyi ini..
seseorang meratap kepadaku..
dekat sekali denganmu..
saudara terkasihmu..

entah aku harus bagaimana..
entah aku harus berbuat apa..

rasanya pedih sekali, disaat ada saudara terkasihmu meratap kepadaku tentang kerinduannya kepadamu, dan di lain pihak, akupun sedang meratap sendiri tentang kerinduanku kepada kamu..

tak tertahankan..
ternyata, sayangku bukan hanya untuk kamu..
tak terelakkan, akupun menyayangi saudara terkasihmu..
aku menyayangi mereka, layaknya aku menyayangimu..

sudah berlalu lama, tapi mungkin belum lama sejak kepergianmu..
sosok indahmu masih menaungi isi dipikiran kami..
masih menari indah di hati kami..
masih tak mampu kami hilangkan..
masih sulit untuk dilupakan..
 
kamu..
yaa, kamu..
sosok indah itu..